CHAPTER-6

TEMAN BARU UNTUK ADIT 

Sudah seminggu aku di urus oleh bibi dan paman,aku hanya mengurung diri selama ini walaupun bibi atau paman bertanya aku hanya mengangguk dan menggeleng saja untuk berbicara saja tak sanggup aku masih trauma dan syok

Untuk makan pasti selalu di antar ke kamar,aku yang dulu berpikir dunia ini akan menyenangkan untuk diri ku sendiri selepas itu aku terjatuh ke lubang yang dalam dan gelap,setiap malam pasti selalu bermimpi kejadian mengerikan itu dan terbayang-bayang di ingatan ku


Rumah ini akan selalu menjadi saksi atas kejadian yang menimpa diri ku,aku selalu berpikir apakah aku berhak mendapatkan kesenangan,dunia ini seperti tidak menerima saat melihat aku tersenyum sedikit saja.Aku terlalu banyak berpikir apakah aku gila

Tiba-tiba pintu terbuka dan membuyarkan pikiran ku ternyata bibi yang sedang membawa makan untuk ku

"Allen ini bibi buat makanan kesukaan kamu"

Aku diam saja dan berada di pojok kan

"Bibi nanti ingin berbicara sama kamu"

"Boleh bibi berbincang sebentar"

Aku mengangguk menyaratkan kata iya

Kata bibi aku harus cepat segera sekolah karena ibu Ethelyne sudah menanyai kehadiran ku dan satu lagi rara dan adit sudah berada di ruang tamu ingin melihat keadaan ku

"Teman-teman kamu itu bibi suruh masuk ke kamar kamu saja ya"

Lagi-lagi aku hanya mengangguk saja

Bibi langsung menutup kamar dan kembali ke ruang tengah untuk memanggil kedua teman ku itu,akhir nya adit dan rara sampai ke kamar ku.Kedua teman ku ini terheran-heran saat melihat kamar ku yang isi nya hanya buku-buku saja

"Len nih bener kamar lu kalo gue tidur disini yang ada  gak bisa tidur kaya nya"

suara adit yang sambil melihat ke setiap sisi ruangan

"Pantesan lu dulu pernah bilang gak tau mainan ternyata isi kamar lu semua nya buku-buku dan satu lagi kenapa nilai lu selalu bagus-bagus jawaban nya sudah ketemu"

Yahh memang adit orang nya seperti itu sangat aktif tapi saat aku memandang ke arah rara dia nampak khawatir dan cemas 

"Alen gak apa-apa kan,aku khawatir saat denger cerita dari ayah tentang kamu"

suara rara yang membuat hati ini adem

"Mulai si rara lebay kaya biasa nya aku kamu an lagi gue sih ogah di gituin"

suara adit yang membalas pembicaraan rara

"Apa sih adit kok malah kamu yang ngejawab rara,rara kan lagi ngomong sama Allen bukan nya kamu"

"Nye-Nye-Nye-nye"

Adit sambil memonyongkan bibir nya itu sambil meledek rara

Aku tersenyum kecil saat melihat tingkah mereka berdua yang semakin dekat seperti ini dan yang membuat aku heran adalah rara yang sekarang sudah mulai banyak berbicara,sangat cocok untuk rara seperti itu

"Len besok lu harus pergi ke sekolah nanti gue setiap hari kerumah lu dah biar kita jalan bareng"

"Iyaa alen harus sekolah mau kan ya nanti bareng rara,ngobrol ama rara,istirahat bareng rara"

"Terus gue ngapain ra"

adit bertanya kepada rara

"Kamu jemput alen aja kalo disekolah kamu jaga jarak yang jauh kalo bisa 5 meter"

"Yang kaya gini nih kalo makan gak pernah baca doa"

"Apa hubungan nya aku sama gak pernah baca doa"

"Iyaa kaya setan"

Adit langsung berlari saat bicara seperti itu

"Awas kamu ya nanti kena baru tau rasa"

"Eumm alen besok kamu mau ya pergi ke sekolah bareng si ngeselin itu"

Aku seperti biasa hanya mengangguk untuk berbicara kepada orang di sekitar ku 

"Baiklah sampai besok ya alen"

Rara langsung keluar dan mengejar adit,tidak biasa nya rara seperti itu dulu rara nampak dingin sekali dan tidak banyak bicara tapi aku cukup lega kalo rara sangat perhatian ke padaku seperti tadi, lebih baik aku membaca buku saja untuk menghilangkan rasa sakit di kepala ku ini

Ke esokan hari nya adit sudah berada di rumah ku untuk pergi bersama ke sekolah seperti perkataan nya kemarin,aku langsung menemui nya sebelum itu bibi mengajak adit untuk sarapan bersama,adit tidak mungkin menolak nya pasti perut nya sangat lapar karna pagi-pagi harus ke rumah ku

Adit sangat lahap menyantap makanan itu selesai sarapan adit tidak lupa berterima kasih kepada bibi dan mengucapkan masakan bibi sangat enak,lalu adit dan aku pergi bersama ke sekolah awal nya aku takut untuk kembali ke dunia luar 

"Gak usah takut gitu ada gue disini"

Adit yang menyemangati ku saat melihat wajah ku yang sangat risau dan cemas

Sesampai di sekolah rara langsung tersenyum saat melihat kedatangan ku bersama adit tapi saat rara memandang wajah ke arah adit wajah nya sangat seperti di tekuk maklum saja mereka berdua selalu bertengkar

Rara langsung menarik tangan ku untuk ikut duduk bersama dan megajak ngobrol tetapi adit di hiraukan nya seperti dia tidak ada disini,Adit duduk di depan ku sambil mendengarkan obrolan aku dan rara

"Kok gue gak diajak ngobrol ra"

Suara adit yang merasa kesepian tidak ada temen ngobrol

"Kamu gak denger ya kemaren kalo bisa jaga jarak 5 meter"

Suara rara seperti kesal kepada adit

"Jangan gitu dong ra gue kan kemaren cuma bercanda"

"Maafin dong"

Saat rara ingin membalas perkataan adit,bu Ethelyne sudah datang dan membawa seorang murid baru yang berpindah sekolah kata nya lalu murid itu memperkenal kan diri nya ia bernama Farrel Neilson 

Setelah farrel memperkenalkan diri kepada seluruh siswa yang lain bu Ethelyne menyuruh farrel duduk sebangku bersama adit

Adit tampak biasa-biasa saja saat bu Ethelyne berkata seperti itu seperti biasa nya dia pasti akan banyak teman adit kan orang nya sangat pandai berbicara dan mudah beradaptasi dengan lingkungan nya

Farrel duduk di sebelah adit lalu ia berkenalan diri nya dengan adit 

"Salam kenal bro nama gue farrel"

"Salam kenal juga nama gue adit"

Mereka berdua saling berkenalan 

Satu minggu sudah berlalu adit dan farrel nampak sangat akrab sudah seperti teman dekat lalu aku sudah mulai terbiasa dengan ada nya farrel yang sudah mulai gabung dengan kelompok ku,rara dan adit

Sekarang kami berempat bersama sama ternyata rumah farrel dekat juga dengan rumah adit, tapi farrel hanya dekat dengan adit bisa di katakan mereka berdua seperti sodara kembar

Saat di sekolah kami berempat sedang belajar tidak tau kenapa adit mengacau rara yang sedang asik belajar adit dan farrel saling bekerja sama mengerjai rara selepas berhasil mengerjai nya

"Muncul lagi satu orang yang sama kelakuan nya kaya si adit"

Rara bergeming selepas di kerjai oleh adit Dan farrel

Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi kami pun merapikan buku pelajaran dan siap untuk pulang 


Saat di perjalanan kami berempat pulang bersama seperti biasa nya hingga di suatu tempat yang belum jadi seperti bangunan yang masih dalam proses untuk di bangun farrel mengajak adit untuk maen sebentar di tumpukan pasir sebentar,aku dan rara  hanya jalan menuju pulang 

Farrel dan adit sangat asik main bersama hingga 2 orang datang keluar dari dalam dan memakai helm proyek, adit dan farrel bersembunyi takut di marahi jika ketahuan lalu 2 orang tersebut berbicara hal yang lucu sampai membuat perut farrel dan adit terasa sakit akibat menahan tawa

"Adukan yang bagus kawan,tapi maaf semen ini tidak bisa mengaduk diri nya sendiri.

Sekarang ambilah cangkul mu dan mulai lah mengaduk bersama ku.

Disaat adukan semen ku rata,disitulah kuku bima ku membabi buta.

Disaat kopi ku seruput,disitulah proposal mu terwujud.

Disaat gorengan ku masih hangat,disitulah batu bata terangkat.

Disaat kaos partai ku pakai,disitulah rumah impian mu tercapai.

Disaat gorengan ku kunyah,disitulah rumah mu menjadi megah.


Disaat kuli jawa bekerja,disitulah rumah spek dewa tercipta.

Berikan aku secangkir kopi,niscaya akan ku bangun negri ini".

Mereka berdua kembali kerumah dan tertawa bersama-sama akibat omongan bapak-bapak tersebut di sepanjang perjalanan menuju pulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER-3

CHAPTER-5

CHAPTER-7