CHAPTER-2
MENJADI LEBIH BAIK
"Aku selalu bangun pagi hari,tidak tau itu kebiasaan ku atau masalah dalam diri ku tapi itu membuat ku senang,hari ini terlihat cerah sekali bahkan dilangit pun tidak ada awan.Pagi ini sudah terdengar suara ayam yang berkokok sangat kencang terdengar sampai kamarku,hari yang indah untuk makhluk-makhluk hidup keluar merasakan udara segar dan sejuk.Aku langsung beranjak dari tempat tidur ku dan merapikannya,lalu aku langsung keluar kamar untuk sarapan pagi tapi ternyata tidak ada makanan apapun untuk di santap,aku langsung mencari letak dimana ada makanan tapi ternyata nihil dimana pun makanan itu berada dan orang tua ku juga tidak ada disekitaran rumah apakah ibu sedang keluar kurasa begitu,akhirnya aku kekamar mandi dengan perut yang keroncongan.Terpaksa aku hanya membasuh muka dan menggosok gigi,kebiasaan ku saat menggosok gigi pasti selalu bernyayi seperti ini"BANGUN PAGIII...,GOSOK GIGIIII...,CUCI MUKAAA...,TAK MANDIII..."sehabis selesai melakukan kegiatanku di kamar mandi,aku langsung menuju keluar saat membuka pintu akhirnya yang aku tunggu tunggu tiba juga ternyata ibu sudah pulang sehabis belanja dari pasar dan membawa sesuatu aku berharap itu makanan.Arlen liat ibu bawa sesuatu untuk kamu,pasti kamu sudah lapar kan ini kue kesukaan kamu,aku langsung ternsenyum lebar saat membuka plastik tersebut ternyata benar kue kesukaan ku yaitu kue lapis kenapa aku sangat menyukai kue lapis karna kuenya itu bisa ditarik satu persatu aku selalu memisahkan nya yang putih aku makan diawal dan yang hitam aku makan di akhir.Akhirnya perut ku sudah kenyang dan cacing yang ada didalam berterima kasih kepadaku karna sudah merawatnya dengan baik,setelah itu aku keluar dan menuju kedepan rumah untuk menghirup udara segar tapi kenapa aku mencium bau yang sangat familiar bukanya pagi ini udaranya sangat segar,sial ternyata aku mencium bau gas ku sendiri sangat bau seperti telur busuk.
Saat aku melihat sekeliling rumahku tak sengaja melihat rara lagi duduk dibangku teras rumahnya sebelum aku menghampiri nya,aku berpamitan dulu dengan ibuku untuk keluar bermain bersama rara.Aku menghampiri rara ingin sekali melihat senyum nya itu yang manis,tapi saat menyapa rara dia cuman menaikan alisnya saja kurasa dia sedang khawatir masalah kemarin apakah aku menghiburnya saja supaya dia melupakan kejadian kemarin."ra,maen yuuu"kataku begitu,rara menjawab dengan nada ya pelan dan lemas"aku tidak boleh maen","yasudah kita maen nya dirumah rara aja"ucap ku membalas jawaban rara tadi,rara hanya mengangguk saja.Sebelum kita maen dirumah kamu aku mau nunjukin sesuatu,rara tunggu sebentar disini ya jangan kemana mana cuman 5 menit saja, rara hanya membuang muka nya sambil menarik napas panjang seperti tidak peduli tapi menurutku tidak apa-apa,aku langsung bergegas kembali kerumah dengan terburu-buru setelah sampai rumah aku dimarahi ibu karna berlari-lari takut nanti terjatuh.Aku mengambil sesuatu didalam lemari miliku dan memakainya,sesampai didepan ruang tamu Ibu ku bertanya kenapa kamu ganti.Aku menjawab gak apa-apa Bu aku hanya gerah dan langsung kembali kerumah rara dengan napas Engos-engosan rara langsung menatap ku dengan tajam karna melihat baju ku yang aneh dan tidak pernah ada yang memakainya mungkin cuman aku saja yang pakai baju seperti itu.Yahh baju nya seperti ada sayapnya dan bergambar Tokoh kartun dan dibagian kepala tokoh tersebut bisa dipencet lalu mengeluarkan seperti suara terompet kecil aku langsung berakting seperti jagoan didalam cerita "tenang rara mulai saat ini aku Arlen MAN akan menolong mu dan membantumu dari kejahatan mana pun"sambil mengarahkan kedua jari tangan ku ke arah jidat layaknya seperti superhero dan rara hanya tersenyum tipis melihat tingkah laku ku yang sangat sedikit menghibur untuknya.
Setelah itu rara mengajak ku maen dengannya didalam rumahnya yahh mungkin sedikit membosankan ketika bermain didalam rumah,tapi ini juga demi kebaikan rara juga.Tapi aku cukup senang ketika bersama rara walaupun hanya berdua,aku juga tidak ingin memiliki teman selain rara walau hanya rara saja itu sudah lebih dari cukup untuk ku.Lama sekali aku bermain dirumah rara dan diluar sudah mulai panas dan terik aku sedikit gerah,pintu terbuka dan ternyata itu adalah ayahnya rara yang baru pulang kerja,aku meyapanya " siang om " ayahnya rara menjawab " ehh Arlen,lagi maen dirumah " " iya om " jawabku begitu lalu ayahnya rara membawa sesuatu dan memberikannya kepadaku dan rara ternyata itu adalah martabak,aku tidak bisa menolaknya karena hewan ku berdemo untuk mengambilnya,aku berpikir ayahku pernah berkata menolak rezeki itu tidak baik. Akhirnya aku mengambil makanan tersebut dan langsung melahapnya dengan ganas seperti tidak makan seminggu,aku berkata " mwakasihh oumm makaannnya "sambil makan aku mengatakan itu ternyata sulit untuk berbicara sambil makan, rara dan ayahnya itu hanya tertawa melihat ku yang rakus seperti orang bar bar.
Hari mulai sore dan perut ku sudah terisi full tank,peliharaan ku juga sudah berpesta pesta didalam perutku itu.Sebelum itu aku berpamitan kepada rara dan ayahnya untuk pulang,setelah sampai dirumah aku langsung beranjak ke kamarku untuk membaca buku karna aku sangat suka membaca buku apapun itu judulnya kalo menurutku menarik pasti ku baca,aku sampai lupa waktu karna terlalu fokus membaca hingga larut seperti ini,aku juga sudah mengantuk tiba tiba mata ku sayu dan tertidur pulas sambil memegang buku yang sedang ku baca.
Selepas beberapa hari kemudian akhirnya rara sudah boleh bermain keluar aku sangat senang karna beberapa hari lalu aku tidak keluar atau bermain bersama rara tapi yang sangat bikin aku terkejut rara ternyata sudah mempunyai teman baru seorang anak laki laki bertubuh gemuk aku tidak menyangka nya kapan rara mencari teman,aku menghampiri rara dan teman baru nya itu tapi aku sangat tidak pandai untuk berbicara dengan orang baru atau yang pertama kali aku kenal mungkin aku sedikit canggung." Hai rara " sapa ku kepada rara dan rara membalas sapaan ku itu "ehh Allen maen bareng yu " aku tersenyum lebar sudah lama aku tidak melihat senyumnya itu,tapi nampaknya temannya rara yang baru nampak terlihat tidak suka saat aku berbicara kepada rara.Aku tidak terlalu mempedulikan itu yang terpenting rara sudah kembali ternsenyum dan aku bermain bersama rara dan teman nya,setiap aku mau berbicara dengan rara sepertinya dia tidak mengizinkan aku berbicara kepada rara dia selalu menghalangi ku.Aku sangat emosi saat melihat dia bisa bebas berbicara kepada rara sedangkan aku dilarangnya aku sangat kesal dan geram,dia selalu mencari masalah seperti menyuruhku untuk pergi mungkin dia ingin memiliki rara sepenuh nya bahkan dalam posisi seperti ini aku tidak akan menyerah,saat dekat ditepian sungai dia seperti ingin menyombongkan diri kepada rara karna bisa berjalan di pinggir sungai itu, saat itu mungkin aku sedang kesal atau emosi,tanpa pikir panjang Dan langsung bergerak mendorong temannya rara itu dan terjatuh hingga tubuh nya basah kuyup bagus saja air sungai itu tidak dalam hanya se dada anak kecil anak itu langsung menangis, aku hanya terdiam dan bingung kenapa aku melakukan seperti itu.Rara terkejut dan langsung memarahi ku " kenapa kamu mendorong nya Allen " " aku tidak tau rara " jawabku," JANGAN SEPERTI ITU LAGI TIDAK BAIK TAU! ","Maaa-af aku tidak sengaja ",aku langsung Panik saat rara berbicara lantang seperti itu, " Allen kamu harus minta maaf kalo tidak jangan pernah bermain lagi denganku "," ......,..... " aku hanya diam takut dan gemetar rasanya ingin menangis tapi tidak bisa, " kalo kamu tidak mau minta maaf baiklah jangan pernah bermain denganku lagi Allen " dan rara pergi bersama anak itu dan meninggalkan ku sendirian.Aku hanya termenung meratapi apa yang barusan terjadi lalu aku pulang dengan wajah sedih,aku langsung pergi kekamar dan menangis karena menyesali apa yang telah aku lakukan,akhirnya aku tertidur pulas karena menangis.
Aku terbangun malam hari dengan wajah yang sangat Kacau sebelum memikirkan sesuatu sebaiknya aku mengisi perutku dengan sesuatu,aku mencari makanan sebelum makan aku bertemu dengan ayahku Dan ibuku dengan wajah yang menyeramkan aku yakin pasti menanyakan yang tadi siang, " Arlen kenapa kamu melakukan itu ", " maaf bu aku melakukan itu karena ada sebab nya" aku menjelaskan semuanya dan orang tua ku mengerti kenapa anaknya melakukan itu,sebelum itu orang tua ku memberi saran jangan melakukan seperti itu lagi tidak baik.Lalu aku bertanya kepada kedua orang tua ku bagaimana cara berbaikan dengan rara Dan ayahku memberikan saran " jadilah yang terbaik untuk seseorang walaupun kamu tidak dipercayai lagi tapi setiap kamu melakukan kebaikan pasti perlahan kamu bakal baikan", aku mengerti apa yang dimaksud ayah,aku akan menjadi yang terbaik untuk rara mau diliat baik atau jahat setiap perbuatan pasti ada hasilnya nanti." Terima kasih ayah sarannya ".
Komentar