CHAPTER-1


 KASIH SAYANG

   "Perkenalkan nama aku Arlen Armstrong,aku ingin bercerita tentang kehidupan ku,ibuku bernama Audrina Adamaris dan ayahku bernama Charleston Armstrong.Waktu ibu melahirkan aku ibu dan aku baik sehat walafiat,ibu saat pertama melihat ku sangat bahagia tampak dari wajah ibu ku kala melihat bayi nya lahir dan senyum nya sangat mempesona dan dia sangat senang sekali ketika menggendong putra nya yang baru lahir,dan terdengar suara dari luar membuka pintu saat itu datang lah seorang laki laki dengan wajah risau dan cemas,wajahnya berkeringat saat dia melihat putra nya yang baru lahir,kecemasan itu hilang dan digantikan dengan kebahagiaan ia pun menangis karna ibu dan sang buah hati nya selamat,dia menggendong putra nya itu dan mereka berdua sepakat dari dulu untuk memberikan nama pada bayi tersebut Arlen Armstrong.
Waktu aku beranjak berumur satu tahun ibuku sangat mencintaiku dan ayahku yang selalu menjaga dari segala bahaya yang ada, hidupku waktu sangat bahagia sekali ibu ku merawat dengan baik dia memberiku makan dan kehangatan dalam hidupku.suatu ketika kala aku didepan rumah muncul lah seorang wanita yang sangat cantik sekali dia adalah tetangga sebelah yang ingin menemui ibuku dan rumahnya bersebelahan dengan rumahku ia juga baru saja melahirkan dan mempunyai seorang gadis kecil yang manis bernama Clara Cornelia kami berdua dipertemukan waktu itu.

Waktu aku umur 5 tahun,aku dan rara sering sekali bermain bersama di taman,depan rumah dan dilapangan.Aku tidak punya teman selain rara,aku lebih suka memanggilnya rara daripada Clara karna lebih mudah di ucap,dan kami selalu berdua kemana mana,dan disini lah terjadi hal yang tidak di harapkan waktu itu pada saat kami bermain di luar rumah muncul seorang penjual makanan ringan yang memberi secara geratis pada anak anak kata rara"Allen kita kesitu yu ada jajanan geratis loh"dan aku menjawab rara"beneran itu ra geratis makanannya" saat rara mendatangi tukang makanan tersebut tinggal kita berdua doang dan rara sedang mengobrol dengan tukang makanan itu aku hanya melihat disampingnya kata tukang makanan itu "gadis manis kamu mau membantu bapak untuk membagikan makanan pada anak anak" dan rara menjawab "rara hanya menganguk angukan kepala" aku bilang pada rara"jangan ra,dikit lagi sudah mau magrib" rara tidak mau mendengar kata kata ku ,dan dia mengikuti tukang makanan tersebut.Aku bingung harus berbuat apa karna rara sudah melintas jauh dari pandanganku,aku langsung bergegas memanggil kedua orang tua rara untuk memanggil rara pulang,aku dan kedua orang tua rara mencari dimana rara berada kesana kemari dan tidak menemukan dimana keberadaan rara,saat orang tua rara bertanya kepada orang-orang disekitar,ada satu orang yang melihat dia sedikit tua dan dewasa karna keliatan dari perawakannya,lalu orang tua rara bertanya pada orang tua tersebut"permisi pak,apakah bapak melihat anak saya sekitaran segini sambil menggunakan tanganya untuk menentukan ukur tinggi badan rara"lalu pria tua itu menjawab oh anak itu kedepan sana"ayah rara langsung bergegas mencari nya kedepan tapi tidak dapat menemukannya,akhirnya ayah rara kembali bertanya lagi pada orang tua tersebut"maaf pak saya cari kedepan tadi kok tidak ada ya" orang tua tersebut menarik napas dalam dalam lalu berbicara"anak bapak memang jalan kedepan kalo kebelakang serem tau"ayah rara sangat emosi karna perkataan orang tua tersebut tapi ayah rara sangat sabar karna orang itu adalah orang tua jadi  ayah rara tidak memikirkannya lagi karna hal yang terpenting saat ini anaknya tidak ada dimana mana,Ibunya rara sangat khawatir akan anaknya itu dia selalu menelpon suaminya itu karna anaknya belum pulang hari semakin gelap tinggal beberapa menit lagi sudah mau adzan magrib,ketika sampai  di gang yang buntu aku melihat dagangan orang yang membagikan makanan geratis,aku langsung memanggil ayah rara aku yakin itu pemilik pedagang yang Membawa rara,ayah rara langsung mengetuk pintu itu dan aku bersembunyi didekat celah celah gang buntu karna aku takut akan hal yang menyeramkan,waktu orang tua rara mengetuk pintu rumah itu dan keluar lah seorang yang sangat aku kenal walaupun hanya beberapa jam saja tapi ingatan ki sangat tajam untuk mengingat sesuatu dan aku langsung bilang ke ayah rara rara itu dia tukang makanan yang tadi membagikan makanan bersama rara kataku begitu,langsung ayah rara bergegas mencari rara dan ternyata dia sedang di sekap disebuah kamar,orang tua rara langsung membuka kan tali ditangan rara dan melepaskan lakban yang menempel pada mulut nya dan tukang makanan itu lari dengan sekuat tenaga dan tidak tau kemana pergi nya dia,akhirnya rara bisa diselamatkan aku lega melihat nya dan orang tua rara menangis akan sedih misalkan terjadi hal seperti itu kepada anaknya.

Rara langsung memeluk ayahnya tersebut dan berjanji tidak akan membahayakan dirinya sendiri Dan mendengarkan perkataan fallen,dan rara berterima kasih kepadaku karna sudah memberi tahu ayahnya kalo dia telat memberitahu tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya pada rara,akhirnya rara pulang kerumahnya.Didepan rumah terlihat seseorang dengan wajah risau dan khawatir yaa benar itu ibu nya rara yang sangat cemas akan anaknya itu,ibu nya rara langsung menangis saat melihat rara Dan langsung memeluknya aku terharu masih banyak ternyata orang tua yang sayang pada anaknya.Aku langsung berpamitan dengan kedua orang tua nya rara karna hari sudah sangat gelap,tidak tau rara ada dimana ku yakin dia sudah beristirahat Aku selalu berpikir apakah rara baik baik saja, tapi hal terpenting saat ini adalah saat aku sampai dirumah pasti aku kena marah oleh orang tua ku karna terlalu lama bermain diluar hingga larut.Saat sampai didepan rumah benar saja aku langsung dimarahi oleh ayahku"kemana saja kamu sampai larut gini baru pulang"kata ayahku,aku langsung mengatakan"tadi aku bermain sama rara lalu rara...."ayahku langsung memotong pembicaraan itu dengan nada yang tinggi"banyak alasan kamu",aku langsung mengeluarkan kata kata ku yang baru saja terlintas dipikiranku"enak ya jadi dewasa tinggal berbicara keras untuk memotong penjelasan"dengan wajah seram ayahku dia langsung menampar aku dengan emosi yang menggebu gebu"siapa yang ngajarin kamu untuk melawan orang tua"aku langsung mengepal tanganku dengan keras aku berpikir tidak boleh emosi karna saat orang emosi dan lawan bicaranya emosi itu tidak akan selesai/tidak akan ada abisnya.Baiklah kalo seperti itu nanti aku saat orang dalam masalah aku tidak akan menolongnya nya mungkin aku akan membantu penjahat untuk menculik seseorang kataku seperti itu,ayahku langsung terdiam dan bingung kenapa anaknya pandai berbicara,nanti saat aku dewasa aku tidak akan memilih kebaikan tapi aku memilih untuk kejahatan,ma-maaf kan ayah arlen ayah terlalu emosi sampai berbuat begitu padamu bisakah kamu menjelaskan kepada ayah, tadi kata ayah tidak mau mengdengarkan penjelasan ku,ayah langsung memakai pup eyes nya itu untuk merayu ku supaya memaafkannya, aku masih diam Dan ayahku berjanji ketika ada sesuatu dia akan menanyakan penjelasannya dulu,maukah kau memaafkan ayah Dan Berteman lagi seperti dulu,aku tidak enak jika tidak memaafkannya menurutku untuk saat ini cukup.Baiklah ayah aku akan memaafkan nya Dan aku akan menolong siapa saja yang membutuhkan bantuanku baiklah ayoo kita masuk kedalam.Sampai didalam aku langsung masuk Kekamar dan ayahku dengan muka yang sangat Badmood dan menghampiri istrinya itu dan mengatakan tadi aku abis berantem dengan arlen,kok bisa kata istrinya tersebut ,ya aku cuman mau mengajari nya sesuatu tapi aku gagal sebagai seorang ayah.tapi aku yakin arlen sangat istimewa untuk anak yang seukuran dengannya itu karna dia sangat pandai berbicara dan menyusun kata kata.Baiklah untuk saat ini aku bakal membimbing arlen dengan baik dan mengikuti jalan yang dia pilih.

Komentar

Unknown mengatakan…
aaa bagus bangett
Unknown mengatakan…
Bagus si inii🙌
Unknown mengatakan…
Good job🙌
Unknown mengatakan…
Keren, ini bisa jadi cerpen sih.
Cin cantik mengatakan…
masyaAllah mantab��
Annisa mengatakan…
Amazing sih ini🤩

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER-3

CHAPTER-5

CHAPTER-7